Back

Menteri PPN, Rachmat Pambudy: Target Pertumbuhan Indonesia untuk tahun 2026 adalah 5,8%-6,3%

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode 2024-2029, Rachmat Pambudy, mengatakan bahwa Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi antara 5,8% hingga 6,3% pada tahun 2026, menurut laporan Reuters.

Ringkasan Kondisi Ekonomi Indonesia Kuartal I 2025

Pada kuartal 1 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% secara tahunan (yoy), menjadi laju terlemah sejak Kuartal 3 2021 dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,91%. Secara kuartalan (qoq), ekonomi justru terkontraksi 0,98%, menandai penurunan pertama dalam setahun. Pelemahan ini dipicu oleh turunnya belanja pemerintah, lemahnya investasi, serta perlambatan konsumsi rumah tangga dan ekspor akibat gejolak perdagangan global.

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89% yoy namun melambat dibanding kuartal sebelumnya. Investasi hanya naik 2,12%, terendah dalam dua tahun. Belanja pemerintah turun tajam, terutama karena tekanan fiskal. Ekspor dan impor juga melambat tajam, mencerminkan menurunnya permintaan global dan domestik.

Di sektor produksi, pertambangan mengalami kontraksi (-1,23% yoy dan -7,42% qoq), disusul sektor manufaktur, konstruksi, transportasi, akomodasi, dan pendidikan. Sebaliknya, sektor pertanian tumbuh kuat (9,74% yoy) berkat panen yang baik.

Bank Indonesia menjaga kebijakan moneter tetap hati-hati, sementara pemerintah berharap belanja negara bisa menjadi pendorong pertumbuhan di paruh kedua tahun ini. Namun, risiko tambahan muncul dari potensi tarif baru AS yang diprakirakan bisa mengurangi pertumbuhan PDB hingga 0,5 poin persentase. Pemerintah masih menargetkan pertumbuhan 5,2% untuk tahun 2025.

Indikator Ekonomi

Produk Domestik Bruto (Krtl/Krtl)

Produk Domestik Bruto yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Indonesia adalah ukuran dari total nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh Indonesia. PDB dianggap sebagai ukuran luas kegiatan dan kesehatan ekonomi. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai positif (atau bullish) bagi mata uang Rupiah, sementara tren negatif dipandang sebagai negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Sen Mei 05, 2025 04.00

Frekuensi: Kuartalan

Aktual: -0.98%

Konsensus: -0.89%

Sebelumnya: 0.53%

Sumber: Statistics Indonesia

 

 

Inflasi IPC Fipe Brasil April Merosot ke 0.45% dari Sebelumnya 0.62%

Inflasi IPC Fipe Brasil April Merosot ke 0.45% dari Sebelumnya 0.62%
Mehr darüber lesen Previous

Keyakinan Investor Sentix Zona Euro Mei Tumbuh dari Sebelumnya -19.5 ke -8.1

Keyakinan Investor Sentix Zona Euro Mei Tumbuh dari Sebelumnya -19.5 ke -8.1
Mehr darüber lesen Next