Harga Emas Pulih Menjelang Data Inflasi IHK AS
- Harga Emas naik untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu.
- Skema tarif AS yang bertahap dan diredamnya ekspektasi inflasi telah menciptakan pendorong bagi Emas.
- Emas keluar dari formasi pennant lagi dan bisa menuju $2.700.
Harga Emas (XAU/USD) memulihkan penurunan awal mingguan dan naik untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan di $2.680-an pada hari Rabu, setelah rilis Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari prakiraan pada hari sebelumnya memicu penurunan substansial dalam imbal hasil AS. Ekspektasi pasar sekarang lebih tinggi terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK) AS lebih lemah pada Rabu ini juga. Pembacaan yang lebih lemah akan menguntungkan Emas untuk naik lebih tinggi.
Dari sisi data ekonomi, rilis IHK AS untuk bulan Desember akan menarik semua perhatian pada hari Rabu. Setelah IHP yang secara mengejutkan lebih lemah pada hari Selasa, ekspektasi pasar adalah IHK umum maupun IHK inti bulanan akan melemah dari sebelumnya. Kemudian pada hari itu, perhatikan komentar dari tiga pejabat Federal Reserve.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Diam Itu Emas
- Presiden terpilih Donald Trump tidak mengomentari atau menolak rumor bahwa pemerintahannya kemungkinan akan menerapkan skema tarifnya dengan pendekatan yang sangat stabil dan bertahap.
- Imbal hasil acuan 10-tahun AS turun ke 4,77% pada saat penulisan pada hari Rabu, memudar dari tertinggi baru 14 bulan 4,802% yang terlihat pada hari Senin.
- Fedwatch tool CME (Chicago Mercantile Exchange) saat ini menunjukkan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan ekspektasi suku bunga tetap stabil hingga pertemuan pada 18 Juni, peluang mempertahankan suku bunga tidak berubah di level saat ini berada di 43,6%, dibandingkan dengan 56,4% untuk suku bunga yang lebih rendah.
- Pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB), data Indeks Harga Konsumen AS untuk bulan Desember akan dirilis. Pengukur IHK inti bulanan diprakirakan naik 0,2% dibandingkan dengan 0,3% pada bulan sebelumnya. IHK umum bulanan diprakiarkan naik secara stabil 0,3%.
- Pada pukul 14:00 GMT (21:00 WIB), Presiden Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee akan membahas ekonomi di Forum Prakiraan Ekonomi Midwest 2025 Asosiasi Bankir Wisconsin.
- Pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB), Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari akan memberikan sambutan pembukaan dan berpartisipasi dalam obrolan hangat dengan Jay Debertin, Presiden dan CEO CHS, Inc., sebagai bagian dari Konferensi Kondisi Ekonomi Regional 2025 The Fed Minneapolis.
- Pada pukul 16:00 GMT (23:00 WIB), Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams menyampaikan pidato utama di acara "KTT Ekonomi CBIA dan Prospek 2025" yang diselenggarakan oleh Connecticut Business and Industry Association (CBIA) di Connecticut.
Analisis Teknis: Bergerak dengan Mengesankan
Para pembeli Emas telah menghindari masuk kembali ke formasi pennant dan mengirim harga kembali di atas garis tren menurun. Mulai dari sini, Bullion seharusnya bisa melesat sekarang. Rilis IHK pada Rabu ini akan ideal untuk menuangkan bensin ke dalam api.
Di sisi bawah, Simple Moving Average (SMA) 55-hari di $2.648 adalah support pertama. Lebih jauh ke bawah, SMA 100-hari di $2.638 adalah yang berikutnya dalam antrean. Pada akhirnya, garis tren naik di batas bawah pennant seharusnya menahan penurunan, yang saat ini berada di $2.618.
Di sisi atas, terendah 23 Oktober di $2.708 adalah level penting berikutnya yang perlu diperhatikan. Setelah level tersebut dilewati, meskipun masih cukup jauh, level tertinggi sepanjang masa di $2.790 adalah level sisi atas utama.
XAU/USD: Grafik Harian
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.